Selamat datang di http://boyblues.co.nr, salam kenal sob, slamat berkunjung

Jumat, 25 Maret 2011

Tokoh musik blues indonesia

B.I.P
bip lahir untuk menyalurkan kreativitas tiga musisi mantan personel Slank, yaitu Pay, Bongky dan Indra. Setelah puas dengan proyek musik masing-masing selama kurang lebih empat tahun, akhirnya Bongky, Indra dan Pay sepakat mendirikan band baru yang diberi nama bip – singkatan inisial nama mereka, di acara reuni Potlot yang diadakan di GOR Saparua, Bandung, 20 April 2000 silam. bip kemudian didukung pula oleh Jaka (dram), dan Irang (vokal).
April 2003, bertepatan dengan dirilisnya album The Best of bip, bip mengumumkan mereka tidak lagi memakai Irang sebagai vokalis. Sebagai gantinya, mereka menggandeng Ipang, mantan vokalis Plastik.
Personel:
Nama: Parlin Burman (Pay)
Posisi: gitar
Nama: Bongky Marcel Ismail (Bongky)
Posisi: bass
Nama: Indra Chandra Setiadi (Indra)
Posisi: keyboard
Nama: Jaka Hidayat (Jaka)
Posisi: drum
Nama: Irfan Fahri Lazuardy (Ipang)
Posisi: vokal
SLANK
adalah sebuah grup musik terkenal di Indonesia. Dibentuk oleh Bimbim pada 26 Desember 1983 karena bosan bermain musik menjadi cover band dan punya keinginan yang kuat untuk mencipta lagu sendiri. Cikal bakal lahirnya Slank adalah sebuah grup bernama Cikini Stones Complex (CSC) bentukan Bimo Setiawan Sidharta (Bimbim) pada awal tahun 80-an. Band ini hanya memainkan lagu-lagu Rolling Stones dan tak mau memainkan lagu dari band lain, alhasil mereka akhirnya jenuh dan menjelang akhir tahun 1983 grup ini dibubarkan.
Bimbim meneruskan semangat bermusik mereka dengan kedua saudaranya Denny dan Erwan membentuk Red Evil yang kemudian berganti nama jadi Slank, sebuah nama yang diambil begitu saja dari cemoohan orang yang sering menyebut mereka cowok selengean dengan personel tambahan Bongky (gitar) dan Kiki (gitar). Kediaman Bimbim di Jl. Potlot 14 jadi markas besar mereka.
Mereka sempat tampil di beberapa pentas dengan membawakan lagu-lagu sendiri sebelum Erwan memutuskan mundur karena merasa tidak punya harapan di Slank. Dengan perjuangan panjang terbentuklah formasi ke-13, Bimbim, Kaka, Bongky, Pay dan Indra, Slank baru solid.
Dengan formasi Bimbim (Drum), Bongky (Bass), Pay (Gitar), Kaka (Vokal) dan Indra (Keyboard) mereka mulai membuat demo untuk ditawarkan ke perusahaan rekaman.
Setelah berulang kali ditolak, akhirnya tahun 1990 demonya diterima dan mulai rekaman debut album Suit-Suit… He He He (Gadis Sexy). Album yang menampilkan hit Memang dan Maafkan itu meledak dipasaran sehingga mereka pun diganjar BASF Award untuk kategori pendatang baru terbaik. Album kedua mereka, Kampungan pun meraih sukses yang sama.
NARKOBA
Keterlibatan para personelnya dengan narkoba sempat melahirkan keretakan di tubuh band yang bermarkas di jalan Potlot ini. Pada saat menggarap album keenam (Lagi Sedih), Bimbim selaku leader akhirnya memutuskan untuk memecat Bongky, Pay dan Indra. Kaka dan Bimbim tetap menggarap album ke-6 dengan bantuan additional player.

Sebagai gantinya mereka merekrut Ivanka (Bass), Mohamad Ridho Hafiedz (Ridho) dan Abdee Negara (Abdee). Formasi ini bertahan hingga saat ini dan mereka terus melahirkan karya-karya yang menegaskan eksistensi mereka di dunia musik Indonesia.
Bimo Setiawan Almachzumi
Nick Name : Bimbim
D.O.B : Jakarta, 25 December
Believe : Islam
Height/Weight : 173 cm / 52 kgs
Hobby : Soccer
Influence : Van Hallen, Rolling Stones, Queen
Position : Drums / Percussions / Guitar
Musical Background :
Self learning to drumming at the age of 13. First gigs in Junior High with Cikini Stones Complex. Former member of SLANK.
Akhadi Wira Satriaji
Nick Name : Kaka
D.O.B : Jakarta, 10 March
Believe : Islam
Height/Weight : 171 cm / 60 kgs
Hobby : Soccer
Influence : Bob Marley, David Coverdale
Position : Guitars / Vocal Cord
Musical Background :
Learnt to sing at the age 9, Forming a band with cousins and friends in Junior High. Self learn to sing by listening his favourites musician’s recorded tapes, Vocalist of LOVINA band, borrowed as vocalist
Ivan Kurniawan Arifin
Nick Name : Ivanka
D.O.B : Jakarta, 9 Desember
Believe : Islam
Height/Weight : 170 cm / 55 kgs
Hobby : Musics
Influence : Rolling Stones, Beatles
Position : Bass / Guitars
Musical Background :
Began to learn guitar at the age of 14 . Finalist at West Java Rock Festival. Foemer member of House Of The Rising Sun Band, Bass player for Imanez’ Otto Jam, Supporting musician for SLANK’s 6th local album.
Mohammad Ridwan Hafiedz
Nick Name : Ridho
D.O.B : Ambon, 3 September
Believe : Islam
Height/Weight : 173 cm / 50 kgs
Hobby : Soccer
Influence : Blues Saraceno, Nick Nolan, Beatles, Jimmy Hendrix
Position : Guitars
Musical Background :
Began to learn music in Samarinda at the age 12. Former member of Cat Power Band. Took a musical course with Didi AGP and Bintang Indiarto in high school. Former member of Last Few Minutes (LFM) Band. Took a guitar course at Musician Institute Hollywood,LA. Supporting musician for Vina Panduwinata, Nita Tilana, Nugie, Vony Sumlang. Joining SLANK in the recording album “TUJUH”.
Abdee Negara
Nick Name : Abdee
D.O.B : Donggala, 28 June
Believe : Islam
Height/Weight : 170 cm / 50 kgs
Hobby : Motor Cross
Influence : Keith Richard, Jimmy Hendrix
Position : Guitars
Musical Background :
Took a guitar course at ILW Farabi in 1988. Supporting musician for Gideon Tengker, Ermy Kulit, Michael “Sket” Meyer, Eki Lamoh. Former member of Interview Band with Hengky Supit, DOR Band with Wawan and Michael Meyer, ENEMES Band with Sandy and Iram “U” Camp, Makhatana Band with Dino and Yoyo “Bayou”, KRS with Cendy Luntungan, Harry Anggoman. ARJACO with Arthur Kaunang and James F. Sundah.
Joining SLANK in the recording album “TUJUH”.
PENGGEMAR
Slank adalah grup cinta damai dan pada kenyataanya Slank tidak saja berhasil merebut hati penggemar, tapi Slank juga telah berhasil membangkitkan semangat dan solidaritas dari sebuah generasi untuk punya sikap. Dan Slank memiliki kelompok penggemar yang fanatik dan kreatif, yang dikenal sebagai Slankers.
SLANK FANS CLUB
Slank Fan Club (SFC) adalah club resmi yang dibentuk oleh manajemen Slank untuk menampung para penggemar fanatik Slank.
BULETIN SLANK
Untuk menyampaikan informasi kepada para Slanker, Slank dan manajemennya memutuskan untuk membuat sebuah newsletter yang kemudian disebut dengan nama Buletin Slank. Buletin ini berisi jadual, kisah-kisah pendek perjalanan tur panggung slank dan sebagainya. Nama buletin sendiri dipakai sebagai simbol agar para slanker melingkari (buletin) jadwal kegiatan slank di kalender kegiatan mereka masing-masing.
Buletin Slank inilah yang kemudian berkembang menjadi Koran Slank.
KORAN SLANK
Koran Slank diterbitkan pertama kali pada 10 Maret 2002.
DISKOGRAFI
1. 1990 – Suit-Suit….Hehehe (Gadis Sexy)
2. 1991 – Kampungan
3. 1993 – Piss
4. 1995 – Generasi Biru
5. 1996 – Minoritas
6. 1996 – Lagi Sedih
7. 1997 – Tujuh
8. 1998 – Mata Hati Reformasi
9. 1999 – 999+09
10. 2001 – Virus
11. 2003 – Satu Satu
12. 2003 – Bajakan!
13. 2004 – Road to Peace
14. 2005 – PLUR
15. 2006 – Slankissme
16. 2007 – Slow But Sure
17. 2007 – Original Soundtrack “Get Married”
18. 2008 – Slank – The Big Hip
19. 2008 – Anthem For The Broken Hearted
20. 2009 – Original Soundtrack Generasi Biru
Personil : Bim-Bim � Kaka � Ridho � Ivanka � Abdee
Mantan Personil : Bongky � Pay � Indra � Reynold
Album Studio : Suit… Suit… He… He… (Gadis Sexy) – Kampungan – Piss! – Generasi Biru – Minoritas – Lagi Sedih – Tujuh – Mata Hati Reformasi – 999 – 09 – Virus – Satu Satu – PLUR – Slankkissme – Slow But Sure
Album Lain : Konser Piss 30 kota – Virus Roadshow – Bajakan – Road to Peace – Ost. Get Married
BLUES SHELTER

Kata siapa gan, kalo blues adalah musik untuk orang tua?? Jika agan2 sekalian melihat Gugun & The Bluesbug, di Jakarta, Indonesia. band yang dibesut oleh tiga orang ini, tampil di acara tahunan Jazz Goes To Campus Festival. Agan2 ga akan berpikir sama sekali kalo sebagian besar penonton di Universitas Indonesia Fakultas Ekonomi di Depok, Jawa Barat hari Minggu, 23 November, yang tentu saja mahasiswa, mulai 18-24 tahun. Tak ada yang bergerak lebih satu inci di bawah hujan menjelang malam.
Mohammad Gunawan, lebih dikenal sebagai Gugun, telah sekitar musik di Jakarta sejak tahun 1994. Dipengaruhi oleh ayahnya yang mencintai musik, Gugun sudah memenangkan hadiah kedua dalam kontes gitar lokal untuk anak-anak. Menyanyi dan bermain gitar tidaklah menjadi masalah untuk Gugun. Ia memenangkan hadiah pertama dalam kontes lokal, kali ini kontes lagu malay di Bengkalis, Riau daerah pada tahun 1986. Seorang penggemar berat Iwan Fals, Gombloh dan Ian Antono (God Bless), Gugun menjadi gitaris dari SMP dan SMA band. dia menjadi lebih bersemangat untuk mencapai lebih banyak, ia mengemasi tingkat SMA dan gitar dan pindah dari Duri, Riau, Sumatera untuk menjadi musisi penuh waktu. Lahir 22 November 1975, Gugun merilis rekaman pertama berjudul De Gun, sebuah proyek dengan beberapa musisi terkenal Indonesia, seperti Yance Manusama pada bass.
Memilih blues sebagai semangat utamanya, Gugun bertemu Jon Armstrong, 28, seorang guru bahasa Inggris dari Inggris Raya di BB’s Pub di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Jon yang bermain bass, jatuh cinta dengan blues Guguns stlyle dan teknik. “Dia bermain dengan hatinya, dan teknik selesai. Ketika Anda mendengarkan dia bermain dan bernyanyi, Anda mendapatkan blues, fusion, funk dan soul. Ini seperti Lenny Kravitz dan Jimi Hendrix membawa Stevie Wonder!” menjelaskan Jon dengan enthusiaism. Setelah nge-jam di pub dengan Iskandar, senior drumer lokal yang dikenal antara pub crawler, mereka memutuskan untuk bergabung dengan pasukan. Terkenal di kalangan para expatriats adegan di pub di sekitar Kemang, Jakarta Selatan, Gugun dengan Jon Armstrong (bass) dan Iskandar (drum) juga menaklukkan Bali pub dengan blues 2.003-2.004. Selalu bertujuan untuk prestasi yang lebih tinggi, Gugun tahu bahwa mereka siap untuk sebuah album. “Get The Bug” dirilis pada tahun 2004, diikuti dengan “Turn It On” (2007) di bawah Sinjitos Records, sebuah label indie lokal. Melalui koneksi Jon, Gugun tur pub lokal dan blues festival di Inggris; Colne Inggris Besar R & B Festival, Leeds, Oxford, Rotherham, York dan Belfast Big River Blues dan Jazz Festival (Irlandia) dengan Jon dan Tom Townsend (drum) sebulan pada bulan Desember 2007 dan selama tiga minggu pada bulan Agustus 2008. Asia telah juga melihat Gugun sudah. Singapura Blues Festival, sebagai bagian dari Singapore Arts Festival pada Juni 2008 dan beberapa pub lokal di Kuala Lumpur, Malaysia yang sangat antusias mengundang dia.
Pintu terbuka lebar sekarang untuk Gugun & The Bluesbug. Tahun 2008 telah begitu baik untuk Gugun, ayah dari indah putri berusia 2 tahun, yang sekarang melakukan dengan Adityo Wibowo atau Bowie (drum) dan szasza Widodo (bass). Selain bermain di sekolah menengah setempat dan kampus, “Mengejar Harapan”, sebuah lagu yang Gugun menulis dengan istrinya, Ansi untuk film Laskar Pelangi’s soundtrack (diluncurkan September 2008) membuka mata masyarakat, terutama anak-anak yang digunakan untuk mendengarkan lagu permen karet dari band-band lokal dan asing dengan satu hit keajaiban. Setelah Jazz Goes To Campus, festival tahunan besar lain yang dikenal di seluruh dunia, Jakarta International Jazz Festival (Jak Jazz) memutuskan untuk memberikan Gugun & The Bluesbug pentas terakhir pada hari terakhir dari tiga hari festival, Minggu November 30. Featured bersama dengan Abadi Soesman, seorang musisi senior terkenal dari grup rock lokal legendaris God Bless pada keyboard, dua generasi musisi dicampur dengan hebat.
Jadi apa yang akan ada di 2009? Tiga minggu tur di Inggris adegan pub dan manggung di Skagness Blues & Rock Festival pada 25 Januari dan mudah-mudahan akan lebih membuka mata musik internasional dan industri musik Indonesia.
Bukti bahwa musisi Indonesia memiliki kemampuan untuk menyenangkan telinga dan jiwa asing. Kata siapa gan, kalo blues adalah untuk orang-orang tua … Itu yang penting bagi hati agan2 sekalian. Happy bluesday!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar